Watas
Kerinci Rendah dan Kerinci Tingg adalah Penetai Pematang Putus, Takulok jatuh
Kacindaik Lepas.
Kerinci
Rendah yaitu
1) Depati Setio Nyato (Setio Bati)
2) Depati Setio Baton (Keraton)
3) Depati Situnggak Rajo
Mana
pegangan Depati Situnggak Rajo:
mulai
dari Tanah Ranah sampai ke Tanah Abang.
Mana
pegangan Depati Setio Baton (Tanah Keraton):
mulai
dari Kungkai, Pulau Rengas, Nibung, Pulau Layang, berbatas dengan batang Asai.
Mana
pegangan Depati Setio Nyato:
mulai
dari Sungai Manau terus ke Perentak, Pangkalan Jambu berwatas dengan Kerinci
Tinggi.
Yan
dikatakan dengan Kerinci Tinggi ialah
Depati
Empat Delapan Helai Kain, Pegawai Rajo Pegawai Jenang.
Depati
Empat Delapan Helai Kain memegang adat.
Pegawai
Rajo Pegawai Jenang memegang syarak.
Benar
aday samo dipakai, salah adat samo dibuang, bak kato-kato dalam adat, Syarak
nan mengatur adat memakai, karena adat bersandar di syarak, syarak bersandar
Kitab Allah.
Yang
dikatakan Depati Empat adalah
1) Depati Bandara Langkat: Tamiai
2) Depati Rincong Telang: Pulau Sangkar
3) Depati Biang Serai: Pengasi
4) Depati Batu Hampar: Hiang Tinggi
(ujung tanjung kerbau jatuh).
Depati yang empat ini mendapat
sehelai-helai kain tunggal. Kain tunggal Depati Batu Hampar dibelah delapan.
Sewaktu kain dicabik delapan (Kajoncinde) maka bergelar Depati Atur Bumi.
Yang dikatakan delapan helai kain
adalah: Tiga hilir empat Tanah Rawang, Tiga mudik empat Tanah Rawang (Tanah
Rawang mendapat dua helai kain).
Yang dikatakan “Tiga Hilir Empat
Tanah Rawang:
1) Depati Lingkat: Seleman
2) Depati Atur Bumi: Hiang
3) Mangku Depati: Penawar Tanah Kampung
ditempuh lalu,
4) Depati Pasak: Rawang.
Yang dikatakan
“Tiga Mudik Empat Tanah Rawang:
1) Depati Gembalo Sembah: Semurup
2) Depati Kuning Kedrat: Sekungkung
3) Depati Tujuh: Kemantan
4) Depati Caniago: Rawang
Sungai Penuh, Lolo, Sanggaran Agung,
tidak termasuk delapan helai kain. Sungai Penuh mendapat sehelai kain tunggal.
Lolo bernama Salirang Panjang (Kelambu Rajo). Sanggaran Agung payung nan
sekaki, semangkok karang setio, cermin terus neraco bayang (lantak tidak boleh
goyah, cermin tidak boleh kabur).
Pegawai Rajo Pegawai Jenang ialah
Depati nan Batujuh, Permanti nan Sepuluh, Pemangku nan Baduo, Ngabi teh setio
bawo yang dapat sehelai kain tunggal.
Yang dikatakan Depati Nan Batujuh
adalah: Dikutek gung, yaitu
1) Gelar jatuh pada Udo disebut Depati
Setijudo
2) Gelar jatuh pada Sutan Kamat disebut
Depati Payung Negeri Panjang Rambut,
3) Gelar jatuh pada Sepenuh disebut
Derpati Sungai Penuh,
4) Gelar jatuh pada Pengaho disebut
Depati Pelawan Negaro.
Depati
yang berempat ini isi umoh Deh Umoh Petelai, sendinya padat, tanahnyo kejoin
(keras)
5) Depati Simpan Negeri,
6) Depati Alam Negeri,
7) Depati Nyato Negeri.
Di
mana penemun (pertemuan) di mana percere (perpisahan) artinya tempat mereka
musyawarah/menghukum suatu perkara ialah DI ATAS TANAH NAN SEBINGKAH DI BAWAH
PAYUNG NAN SEKAKI, ialah tanah mendapo pecerenyo di atas rumah deh Rumah
Petelai.
Yang
dikatakan Permanti Nan Sepuluh ialah
1) Datu Singarapi Putih
2) Rio Jayo
3) Rio Sengaro
4) Rio Mandiho
5) Rio Temenggung
6) Rio Memangku Bumi
7) Datuk Sepati Gagap
8) Datuk Sepati Uban
9) Datuk Kuning Kodrat
10) Rio Pati Rio Madaro
Yang
dikatakan Mangku Nan Baduo ialah
1) Mangku Rajo,
2) Mangku Depati (dalam Depati nan
Bertigo, Permanti nan Bertiga).
Adapun
Ngabi Teh Santio Bawo dengan Depati Nan Bertujuh ialah ibarat batang dengan
tengkuyung, terendam samo terendam, terapung samo terapung.
Seluruh air Bungkal Pandan sejak dari hulu
sampai ke muara, sekayu lurus sekayu bengkok, sebuah manis sebuah masam,
selubuk sebengkuang, seteguk air sekeping tanah, hitam putih buat piagam yang
tujuh pucuk dilingkung tambak yang sepuluh batang, ke atas satu pucuk ke bawah
satu urek. Tidak boleh menuhuk kawan seiring, menggunting kain dalam lipatan,
siapo yang berasok jahet berasok tanggang, dikutuk Quran 30 juz, dimakan karang
setio nan semangkuk, ke atas tidak erpucuk ke bawah tidak berurat,
tengah-tengah dijarum kumbang, kok menghadap ke hilir kena hujan betung di
tanah Jambi, kok menghadap ke mudik dimakan biso kawai tuo gadih di Pagaruyung,
padi ditanam lalang tumbuh, kunyit ditanam putih isi.
Uraian
pusaka
1) Pusaka Pegawai Raja Pegawai Jenang
adalah TOMBAK BELANG BERJANGGUT JENGGI,
2) Pusaka Depati Tiga Helai Kain ialah
KELANGKATAI BERGOMBAK EMAS,
3) Pusaka Depati Delapan Helai Kain
ialah TANDUK KIJANG BETRCABANG TUJUH.
Ketiga pusaka ini di Sanggaran Agung
sebabnya karena di situlah “Tanah Kedipan Teratak Tembilang Pangeran Temenggung”,
terlaras tanah bata, gedung yang satu berbilik berpalingko, berpasak berkunci,
balai nan bergonjong dua, hilir Depati Mandaro Udo (Terutung), mudik titian
beraja tangga bajang (Seleman), Rio Serai. Di gedung ini berhimpun Depati Empat
Delapan Helai Kain serta Pegawai Raja Pegawai Jenang (Sulu Bendang). Suluh
Bendang ini ke hilir Tanah Abang, ke mudik gunung berapi (Gunung Kerinci). Ketiga
pusaka ini tegak sama tinggi duduk sama rendah.
Yang mana tanah Pegawai Raja Pegawai
Jenang, ialah bak pepatah mengatakan:
Kok
sawah ‘lah bertunjang,
Kok
pihein (petak-petak sawah) ‘lah berpematang,
Kok
batas di hilir di atas batu sandaran galeh,
Kok
di bawah kamaang dipijak gajah,
Kok
di tengah sejantik Lebai Jantan mudik Air Gedang,
Kok
lagi betung batakuk, sarang elang muko di mudik sungai sampai bersua lantak
tumbuk tiga, peleh serumpun (ingat sengapai),
Kok
mudik pemanang kurus, tempat memanah kambing ireng Kelantan tanduk,
Kok
di hulu ninek Rabiyah warna kaya Nenek di Lunang),
Bujang
peliang hilang di laman Nenek Koto Bento.
4
Tatkala
air berangsur surut, tatkala Bumi berangsur naik, maka tampak tanah yang tiga
bungkah:
1) Tanah Kerajon: tanah Jambi,
2) Tanah Keraton: tanah Batanghari,
3) Tanah Kedipan: tanah Alam Kerinci.
Arti
kadipan adalah Tanah Ajun tanah arah oleh orang yang memenggal putus, memakan
habis, membunuh mati.
Tiga
perkara yang tidak boleh diajun diarah adalah
1) Jeluang di tengah negeri, ialah
seperti ajun arah yang telah diteima oleh si A tidak bole diberikan kepada si
B.
2) Kayo aro ngepan bako, ialah rumah
atau lumbung padi yang telah rusak, tetapi masih ada sebatang tiang yang masih
berdiri,
3) Arah gelung cucuk tanam, ico pakai,
ialah salah satu yang tersebut ini terletak di luar negeri.
Bak
pepatah mengatakan, negeri sekato rajo, luak sekata penghulu, padang sekato
rakyat, ruma sekato teganai. Adapun Pegawai Raja Pegawai Jenang suluh bendang
Depati Empat Delapan Helai Kain,